Tadi mestinya saya datang ke acara diskusi bedah buku karya seorang anak yang menarik. Apalagi pembicaranya ibu Kali.
Ketika Kali dan ibunya berangkat, saya masih menonton salah satu partai catur menarik dari pecatur cilik Indonesia: Samantha Edithso. Kelar menyaksikan partai itu, maksud hati ngeluk boyok tapi ternyata malah tertidur.
Begitu bangun, Kali dan ibunya sudah di rumah. Ibunya bilang, Kali tidak bisa diajak kerjasama karena dia ikut naik panggung diskusi, dan ‘mengganggu’ jalannya diskusi.
Saya lalu memberitahu Kali kalau apa yang dilakukannya tidak baik. Itu tidak menghormati orang.
Kali mendebat saya. Dia bilang, hanya mengajak berdoa dan mengucapkan salam. Saya juga bersikukuh kalau tindakan itu keliru. Apalagi Kali sudah berjanji sebelum berangkat bisa diajak kerjasama.
Jawaban anak itu agak menjengkelkan. “Lebih bagus mana Kali datang tapi sedikit mengganggu atau tidur kayak Bapak?”
Panjang urusan.