Jika Anda membaca novel saya ‘Seorang Laki-laki yang Keluar dari Rumah’, ada satu tokoh yang figurnya saya ambil dari Rusli Hariyanto. Seorang kawan yang kadang lucu, tapi lebih sering menjengkelkan. Kadang membuat takjub, tapi kadang tak mudah memahami kelakuannya.
Sudah dua bulan ini, dia berjibaku menyelesaikan buku pertamanya. Buku yang memuat berbagai kisah selama dia menjadi sopir mobil rental. Sepanjang perjalanan dari Yogya sampai Solo misalnya, dia pernah tidak bisa konsentrasi menyetir mobil. Bukan karena malam. Tapi karena sepanjang perjalanan, pasangan muda yang menyewa mobilnya ngentot di bangku tengah. Ah uh ah uh, sambil mobil bergoyang gak karuwan.
Atau dia pernah dikawal orang secara khusus, ketika sampai di sebuah hotel berbintang lima di Yogya untuk menjemput tamunya. Ternyata, para pengawal itu keliru. Wajah dan postur Rusli mirip dengan orang yang mau dikawal. Walhasil dia mberot ketika mau digiring masuk ke dalam mobil mewah. “Pak, saya ini sopiiiiir, Paaaak!” teriaknya. Membayangkan adegan itu, saya terpingkal-pingkal.
Atau suatu saat dia menraktir istrinya sarapan di hotel bintang lima. Istrinya bahagia. Padahal tiket sarapan itu dia dapatkan dari salah satu selebritas yang menyewa jasanya. Pasangan selebritas itu pagi-pagi pengen diantar makan soto. Rusli tidak mau diajak makan. Dia dengan sopan meminta jatah tiket sarapan di hotel. “Saya ingin memberi kejutan pada istri saya, Mas.” Jadilah sopir yang sarjana sastra UNY itu makan bersama istrinya di hotel berbintang lima. Romantis sekali.
Ada puluhan kisah menarik. Tapi Rusli hanya memilih beberapa kisah saja. Dan kisah itu sudah 80 persen kelar. Sampul juga sudah disiapkan. Mari kita kasih semangat untuk Rusli. Kita akan mendapatkan bacaan yang sangat menyenangkan dari seorang sopir mobil rental yang konyol namun cerdik ini. Semangat, Rusli!