Bagi Anda pencinta catur, tentu tidak asing dengan nama Magnus Carlsen. Laki-laki dari Norwegia kelahiran 1990 itu menapaki karier sebagai pecatur di usia 8 tahun, menyandang grandmaster di usia 13 tahun. Pada tahun 2013 menjadi juara dunia catur.
Catur menggila di Norwegia. Di mana-mana, orang bermain catur. Di taman, bar, dan di berbagai pusat keramaian, terlihat banyak sekali orang berpasangan menghadap kotak catur dengan tangan menyangga dagu. Gaya Carlsen kalau main catur.
Jamak dikenal, catur adalah olahraga yang sunyi. Tapi di Norwegia tidak. Sesaat setelah Carlsen meraih gelar grandmaster di usia yang nisbi muda, televisi nasional Norwegia (NRK) mulai mengembangkan sebuah siaran yang mungkin dianggap nyeleneh bagi industri televisi: menyiarkan pertandingan catur dipadukan dengan talkshow. Selain ada permainan grafis juga ada analisisnya. Macam siaran sepakbola.
Ketika Carlsen berlaga dalam turnamen dunia pada tahun 2013, NRK memutuskan untuk menyiarkan perhelatan itu. Sebuah siaran yang ganjil. Setiap pertandingan membutuhkan waktu berjam-jam, dan semua mata tergulung pelan dalam waktu yang sangat lambat.
Mulai saat itu, Norwegia seperti melawan dunia. Ketika situasi serbacepat melanda hampir seluruh dunia, negara dengan jumlah penduduk hampir 5 juta jiwa itu justru memilih menjadi penikmat kelambatan. Ketika semua media mau tak mau mengikuti deras laju zaman, NRK merevolusi dirinya menjadi ‘slow television’. Dan semenjak itu pula, mereka tergila-gila dengan segala yang serbalambat semacam menyaksikan kapal yang berlayar dan seni merajut benang.
Norvegia benar-benar diterpa bukan hanya demam, melainkan badai catur. Sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times, salah satu pemilik toko catur di Drammen, sebelum NRK menayangkan pertandingan catur, dia hanya menjual 12 papan catur secara online dalam sehari. Setelah NRK menyiarkan pertandingan catur, tokonya mesti melayani 200 pesanan online dalam sejam!
Dalam sehari, menurut laporan federasi catur Norwegia, 500 ribu orang bermain catur online. Di mana-mana orang bermain catur, termasuk di hape.
Para seniman, mulai dari pelukis sampai fotografer, akhirnya merespons tema catur dalam karya-karya mereka. Mereka menyebutnya sebagai ‘seni konseptual’. Mereka terasuki oleh langkah-langkah catur yang penuh rahasia dan tak terduga.
Ada ribuan langkah tak terduga dari sebuah papan catur. Dua orang yang sedang bertanding hanya menunggu lawan bergerak, lalu mereka berpikir lagi sebelum menggerakkan lawan. Selangkah demi selangkah.
Kamu tidak bisa sembarang menggerakkannya. Bahkan pion pun, yang dalam kehidupan sehari-hari kata tersebut sering dipakai untuk menggantikan orang tak penting semacam cecunguk, tak boleh digerakkan serampangan. Sebab dia satu-satunya bidak yang tak boleh mundur, dan berhak mendapatkan promosi. Seperti nasib sebagian besar orang biasa seperti kita.