Subuh tadi, ibu saya masuk rumahsakit. Seminggu lalu, beliau dirawat di sebuah puskesmas di kampung saya. Ketika sedikit pulih, saya memintanya untuk ke Yogya bersama Bapak. Saya ingin memastikan ibu saya baik-baik saja dan kalau ada apa-apa, tentu rumahsakit di Yogya lebih baik dari sisi teknologi dan pelayanan.
Usai salat subuh, saya yang belum tidur, memergoki Bapak menangis. Usut punya usut, sakit Ibu kambuh. Ibu punya riwayat penyakit jantung dan enam tahun lalu dioperasi untuk memasang katup di jantungnya. Saya lalu meminta Ibu segera ke rumah sakit. Tapi beliau menolak. Setelah berpikir sejenak, karena masih belum sempat tidur, saya membuat keputusan yang tegas. Ibu harus ke rumah sakit.
Kalau saya sudah membuat keputusan, Ibu saya pun tidak berani membantah. Baliau manut. Bapak saya mendukung penuh. Dan yang mengantar mereka berdua adalah istri saya. Selain dia sudah tidur, untuk urusan administratif dan tetek bengek rumah sakit, dia lebih mengerti dibanding saya. Tugas saya menjaga Kali di rumah.
Ringkas kisah, siang tadi, Ibu dioperasi. Katup jantung satunya lagi melemah dan butuh dipasang pemacu. Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Selain Diajeng, saya dibantu banyak oleh teman-teman KBEA yang sigap ke rumah sakit untuk ikut memastikan semua baik-baik saja.
Selamat Hari Ibu. Ibu saya orang baik. Tapi dia beruntung ditemani oleh bapak saya yang penyabar dan penyayang. Dan saya juga beruntung, ditemani seorang istri yang mengisi sisi lemah saya. Seorang istri yang sekaligus seorang ibu bagi anak kami.
Mohon doa kawan-kawan semoga ibu saya cepat pulih dan bisa menemani tumbuh bersama cucu kesayangannya. Salam hangat…