Anda mungkin pernah punya teman yang punya masa lalu serba kekurangan. Sebagian dari mereka ketika kemudian menjadi kaya, sangat norak. Beli makanan tapi gak dimakan, hanya dicicip sedikit lalu dibiarkan. Cincin di jari-jarinya ada lebih dari 6, sering gonta-ganti mobil. Kalau ngomong seakan di depannya hanya ada satu golongan: kalau tidak golongan kaya ya golongan miskin. Masa lalu yang tidak menyenangkan kadang kala membuat seseorang yang sukses menjadi norak. Juga menyebalkan.
Ah jangan jauh-jauh… Lihat saja orang-orang di bulan puasa. Bagi beberapa orang yang merasa puasa itu penderitaan tiada tara, maka ketika berbuka puasa, mereka kehilangan kontrol diri. Semua makanan dibeli. Ketika berbuka puasa, semua makanan hendak dimakan sehingga perut mereka malah serasa mau meledak. Menahan lapar, bisa membuat orang norak ketika punya kesempatan makan.
Kekuasaan pun demikian. Lapar yang lama. Hanya bisa melihat partai-partai yang berkuasa menikmati legitnya kekuasaan. Liur menetes. Ketika kekuasaan dipegang, kontrol diri hilang. Rakyat lenyap dari ingatan. Maka yang terjadi adalah barisan penguasa yang norak, menjengkelkan dan memualkan.
Analisis panggung politik mutakhir Indonesia tidak perlu rumit-rumit: PDIP adalah partai yang terlalu lama menahan lapar, ketika punya kekuasaan, semua ingin dimakan…
Jadi ayo ngopi dulu… Supaya kita gak ikut-ikutan norak kayak gitu.