Sebuah lembaga yang meneliti indeks kebahagiaan rerata pemain sepakbola di seluruh dunia melansir bahwa tidak ada korelasi antara klub kaya dengan kebahagiaan.
Lembaga yang pernah juga mengeluarkan hasil penelitian soal indeks kebahagiaan pada fans grup musik besar di dunia ini, mengukuhkan AS Roma sebagai salah satu grup yang rerata pemainnya memiliki indeks kebahagiaan tertinggi yakni 8,9. Sementara nomor dua diduduki oleh para pemain PSG dengan indeks kebahagiaan 7,8.
Beberapa poin yang menyumbang indeks kebahagiaan para pemain sepakbola: hubungan antara pemain dengan suporter, pemain dengan pihak manajemen, pemain dengan kota tempat mereka tinggal, situasi dan jadwal latihan, cara klub menyikapi kekalahan dan kemenangan, dll. Tapi yang unik, gaji justru bukan variabel yang dominan dalam membentuk kebahagiaan para pemain.
Salah satu yang membuat para pemain AS Roma memiliki rasa bahagia tertinggi adalah suasana akrab di dalam bis, baik sebelum maupun sesudah pertandingan, baik menang maupun kalah. Bis istimewa ini juga disukai karena memiliki fasilitas yang lengkap. Tapi yang paling membuat para pemain nyaman adalah mesin kopi keren beserta biji-biji kopi terbaik di dalam bis tersebut.
Harap maklum, kopi memang tidak tumbuh di Italia, tapi dari dulu Italia dikenal sebagai negara dengan penggemar kopi berkualitas dan munculnya berbagai varian minuman kopi. Maka jangan heran kalau orang macam Totti dan De Rossi selalu identik dengan espresso.
Bagi para Romanisti, masuk ke dalam bis ini adalah cita-cita mulia. Sama mulianya dengan “sembahyang” di kuil Olimpico. Tentu saja termasuk saya. Bisa minum kopi bersama Totti tetap menduduki level kebahagiaan tertinggi bagi saya.
O ya, jangan cari di google soal nama lembaga yang melansir indeks kebahagiaan para pemain sepakbola, sebab belum saya pikirkan namanya.
Tetap bahagia bersama AS Roma.