Kopi instan yang tersedia di berbagai wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan dalam kondisi darurat kopi. © Puthut EA
Biasanya kalau saya pergi keluar kota, ada dua hal yang harus saya pastikan: kopi dan persoalan merokok. Kalau sudah jelas menginap di mana, apakah di kantor, di rumah penduduk, di posko atau di penginapan, selalu saya pastikan apakah ada kopi atau tidak, mana kedai kopi terdekat, boleh merokok atau tidak.
Informasi tersebut penting buat saya terutama soal kopi. Saya bisa tidak merokok seharian. Tapi tidak bisa kalau tidak minum kopi walaupun hanya seseruputan. Kalau di daerah tujuan ada banyak kopi, itu menyenangkan sekali. Kalau tidak, kadang saya bawa kopi sendiri dari rumah.
Namun tidak semua hal sesuai dengan perkiraan. Kadang tugas datang mendadak. Kadang informasi tidak akurat. Maka saya harus bersiap dengan siasat ngopi. Kalau saya menginap, saya pastikan ada pemanas air di kamar. Atau setidaknya restoran hotel menyediakan air panas. Hotel mahal tidak ada hubungannya dengan kopi enak. Kalaupun toh ada kopi enak, harganya sangat mahal apalagi kalau diantar ke kamar. Maka saya membuat resep sendiri.
Hampir bisa dipastikan di semua kota kabupaten di Indonesia ada kopi instan Kapal Api dan Nescafe. Kadang beberapa hotel menyediakan kopi Nescafe sebagai ‘standar’ kopi mereka. Kalau begitu, saya tinggal beli kopi Kapal Api.
Caranya, setelah air mendidih saya diamkan. Ingat pelajaran dasar: air mendidih 100 derajat bisa membuat gosong kopi Anda. Jangan seduh kopi Anda dengan air mendidih. Lalu saya campur kopi Kapal Api dan Nescafe. Satu bungkus Nescafe dicampur dengan separuh kopi Kapal Api yang sudah ada gulanya. Sebetulnya dalam teori meracik kopi, cara ini juga keliru. Karena yang akan berinteraksi gula akan lebih dulu berinteraksi dengan kopi. Dan hal itu membuat kopi Anda tidak maksimal rasanya. Mestinya air panas berinteraksi dulu dengan kopi. Setelah sempurna baru dikasih gula jika Anda suka. Namun di perjalanan, kita tidak bisa mengharapkan segala sesuatu persis kaidahnya.
Baru kemudian dituangi air panas. Ada sedikit trik menuangi kopi. Kenakan pada sendok sehingga air panas mengalir pelan. Kenapa begitu? Pertama untuk memastikan panas air terserap sendok dulu. Kedua, supaya gelas Anda tidak pecah. Kadang-kadang kita mendapatkan gelas yang bukan standar untuk kena air panas.
Rasa kopi tersebut menurut saya cukup enak untuk ukuran kepepet. Tapi saya selalu percaya: secangkir kopi yang tidak enak selalu jauh lebih baik dibanding tidak ada kopi sama sekali.
Selamat mencoba.