Menangis adalah salah satu senjata anak kecil. Kali juga sering menggunakannya. Kadang menangis beneran, kadang pura-pura menangis.
Seperti kemarin sore. Dia diminta ibunya mandi tapi ngeyel. Setelah berdebat kecil di antara mereka berdua, Kali bertanya, “Kenapa sih Kali harus mandi?”
“Ya supaya bersih…” jawab ibunya.
“Kali sudah bersih, kenapa harus mandi lagi?”
Kalah berdebat, ibunya meminta saya yang ngasih tahu Kali. “Kenapa Kali selalu minta coki-coki?” tanya saya kepada bocah ngeyelan itu.
“Kali pengen pek-pekan.” Pek-pekan adalah mainan kertas di dalam coki-coki.
“Kali kan sudah punya banyak. Jadi gak perlu membeli lagi.” jawab saya enteng.
“Tapi Kali pengen punya lebih banyak lagi…”
“Ya, kalau begitu Kali mandi. Supaya lebih bersih lagi.”
Merasa kalah berdebat, dia menangis. Padahal mestinya dia cukup bilang, “Terus kenapa Bapak jarang mandi?”