Dulu waktu saya kecil, kadang ikut ‘pasaran’. Jual apa saja seolah-olah benda berharga. Batu, irisan pelepah pisang, bunga, dll. Mata uangnya dari daun.
Eh ketika Kali sekolah ternyata ada hal yang mirip. Cuma namanya saja dibikin lebih keren: Market Day. Beda paling besar adalah yang dijual barang dagangan beneran. Hanya saja dibatasi maksimal seharga 5.000 rupiah, dan maksimal pula setiap anak hanya boleh membelanjakan 10.000 rupiah.
Saya kira ini acara yang seru dan bagus. Sejak kemarin, Kali sudah geger mau jual apa. Saya lalu mengontak penerbit Buku Mojok, minta diskon spesial karena Kali pengen menjual bukunya. Alhamdulillah ada diskon 50 persen tapi hanya 20 buku. Kali sudah girang. Ibunya lalu membuat desain: Toko Buku Kali. Tak lama kemudian ketika semua siap, eh ibu Kali mendapat informasi kalau maksimal barang dagangan seharga 5.000 rupiah. Akhirnya jualan buku Dunia Kali dibatalkan 🙂
Agak malam kami pergi ke toko bahan kue. Kali banting setir jualan roti sosis kesukaannya. Tentu ibunya yang bikin.
Pagi tadi berangkatlah Kali dengan muka cerah. Turun dari mobil, dia sudah membopong nampan berisi kue jualannya sambil teriak, “Ayo, ayo! Beli kue saya! Gratis ongkir! Gratis ongkir!”
Saya tak habis pikir, dari mana dia tahu istilah ‘gratis ongkir’? Padahal dia kan tak pernah ketemu para reseller buku onlen macam @mojokstore atau @berdikaribook?
Hehe