Kalau Anda mudah menilai makanan dari penampakan warungnya, tentu saja warung ini tidak akan memikat hati Anda. Tapi kalau menilai makanan dari rasanya, warung pecel ini besar kemungkinan akan mengikat lidah Anda erat.
Sebetulnya keluarga kami menjadi pelanggan warung makan ini sudah hampir setahun. Tapi baru siang tadi, saya bertemu dengan Mas Andiko, si pemilik, yang mengelola langsung bersama istrinya, warung pecel yang diberi nama: Semanggi.
Ketika saya bertanya, kok diberi nama semanggi, tentu saja saya berharap jawaban semacam: “Soalnya kami suka sayuran itu.” Dan tentu saj jawaban yang keluar dari mulut laki-laki jenaka murah senyum itu begini, “Anu, Mas. Biar orang Jawa Timur langsung nyanthel.”
“Bukannya semanggi itu nama sayuran, Mas.” tanya saya sambil mengambil kerupuk.
“Iya, Mas. Tapi kalau di Yogya, semanggi malah dipakai untuk makanan kelinci, je..” ujar Andiko sambil ngakak. Andiko berasal dari Madiun. Istrinya berasal dari Ponorogo.
Hanya mengandalkan tiga menu, pecel, tahu tek, dan rujak cingur, Andiko mencoba membuka warung ini 4 tahun lalu. Dulu letaknya di Jalan Kapten Hariyadi. Persis pinggir jalan. Sekarang pindah Jl. Umbul Permai, Lojajar. Ketik saja di aplikasi Gofood Anda.
Andiko mencoba peruntungan berbisnis warung pecel sebelum menikah. Enam bulan kemudian, setelah yakin bisa hidup dari warungnya, dia menikah.\
Keyakinan Andiko bertambah tebal karena di kampungnya sana, ibunya punya warung pecel. Neneknya juga punya warung pecel. Resep bumbu pecel, tahu tek, dan rujak cingurnya, didapat dari neneknya. Andiko dan istrinya meracik sendiri. “Khusus terasi saja yang saya datangkan dari Madiun, Mas…”
Sebagai orang pantura, saya tertawa. “Mediun itu gak punya laut tapi kok pede punya terasi andalan.” saya mencandainya.
Begitu sadar kalau saya orang Rembang, dia meralatnya. “Maksud saya, toko terasi langganan saya, letaknya di Madiun, Mas.”
“Pasti terasi Rembang itu.” saut saya masih sambil bercanda.
Kami tadi makan: 1 pecel plus telor ceplok, 1 tahu tek (dibagi dua antara Kali dan ibunnya) 2 teh anget, 3 kerupuk, dan 1 kacang. Semua habis 28.500 rupiah.
Silakan mencoba.