Saya sudah lama tidak ke pasar ini. Lama sekali. Paling kalau ke sana hanya ke soto Pak Samsul yang sohor itu. Hanya saja tak pernah masuk ke dalamnya. Padahal dulu, hampir setiap hari saya ke pasar ini. Minimal seminggu sekali.
Saat masih bujang, saya ngontrak sendirian di sebuah rumah di dekat pasar ini. Karena sendirian, dan tinggal di dekat pasar, maka saya sering memasak. Hampir setiap hari ke pasar membeli bahan makanan. Saya juga sering mengundang teman-teman makan di rumah.
Sebetulnya alasan utama saya memasak bukan untuk ngirit. Tapi karena ada beberapa masakan kesukaan saya yang susah ditemui di Yogya. Bahkan masakan sederhana seperti asem-asem tempe, mana ada yang menjual? Padahal memasaknya mudah dan cepat.
Pagi tadi, saya ke pasar Kolombo. Niat hati ingin belanja sayuran sambil jalan-jalan ke pasar. Begitu selesai muter-muter mendadak saya malas. Akhirnya saya memutuskan makan ke Pak Samsul. Sial, warungnya belum buka. Sedang persiapan. Ya sudah. Saya pulang lagi. Hehe.
Tapi jalan-jalan di pasar menyegarkan pikiran. Melihat orang-orang bekerja penuh semangat. Mereka ikut menggerakkan perekonomian negeri ini tanpa banyak bicara. Dan mereka paling sering dijadikan komoditas politik. Padahal tanpa politikus, hidup mereka akan baik-baik saja.