Kali dan ibunya baru sekali ke Surabaya. Ini kali kedua mereka ke kota ini. Kami baru tiba senja tadi.
Saya lumayan sering ke Surabaya. Saya termasuk suka kota ini, kota yang tumbuh makin baik dan sehat. Sementara, ada banyak kota lain yang penghuni mereka tak tahu bagaimana masa depan kota-kota tersebut. Banyak kota makin macet, bangunan makin semrawut, tapi kita semua tak tahu bagaimana itu bakal diatasi. Jalan diperlebar tapi tetap ada batasnya. Mobil makin banyak tanpa pernah kita tahu bagaimana akhir dari ini semua.
Surabaya agak berbeda. Menyusur jalanan di kota ini, kita makin memahami apa makna adagium: ‘jalan adalah taman yang sangat panjang’. Konsepsinya berbeda. Jalanan bukan menjadi problem melainkan solusi. Jalanan bukan menjadi bagian dari kepenatan melainkan bagian dari kesenangan dan kenyamanan. Belum sempurna memang, tapi para penghuninya tahu, setidaknya punya imajinasi mau dibawa ke mana kota ini kelak.
Tahun depan, ada perhelatan pemilihan walikota dan wakil walikota Surabaya. Mungkin sebagian warga mulai cemas, apakah pengganti Bu Risma akan bisa terus membawa Surabaya ke arah yang lebih baik lagi.
Ah, malah ngomong politik. Paling enak malam begini, menyusur pelan kota Surabaya sambil mendengarkan lagu Silampukau. O ya, Kali akan 3 hari di kota ini. Ada rekomendasi tempat wisata bagi anak berusia 7 tahun? Bukan kota yang baik, kalau tak punya tempat-tempat yang menyenangkan buat anak kecil, bukan?