Setidaknya, saya kenal beberapa teman yang tidak takut menghadapi perkelahian fisik. Para pemberani. Nyali saya sering diuji kalau sedang bersama mereka. Dari kekhasan mereka, saya kelompokkan menjadi 3 tipe:
1. Berkelahi dulu. Soal kalah belakangan. Kalau kalah, besok berkelahi lagi. Asal enggak mati, lama-lama pasti akan menang. Atau setidaknya, musuh akan ciut nyalinya. Slogan mereka: “Budhal sik, kalah pikir mburi.”
2. Perkelahian dihitung dan direncanakan. Kalau sudah berkelahi pantang kalah. Harus menang. Falsafahnya: “Kadhung budhal, kudu menang.”
3. Berani tak mesti berkelahi. Pada dasarnya, setiap perkelahian bisa dihindari tanpa perlu disebut pengecut. Salah satu contoh tipe ini adalah ketika seorang kawan saya dicari gerombolan penagih utang yang berotot dan bernyali tinggi. Dia tidak lari. Malah gerombolan itu didatangi seorang diri. Sebelum mereka bicara, kawan saya ini sudah membentak, “Bentar, bentar! Bro, jari kalian itu jempol semua. Kalau musuh aku, tidak perlu berlima seperti ini. Satu orang saja, sekali mukul, aku pasti semaput. Tapi itu membuat masalah ini tidak selesai. Aku semaput, kalian malu, utangku malah tidak terbayar. Kalau kalian biarkan aku berkeliaran, bekerja, malah ada kemungkinan aku bayar utang… Gimana?”
Para penagih utang itu mikir. Akhirnya kawan saya ini dilepas. Untuk membayar utangnya, kawan saya yang bos sebuah penerbitan itu kemudian menjalani profesi baru: penagih utang.
Ringkas cerita, salah satu utang terbesar kawan saya ini di percetakan. Dia lalu mendatangi si pemilik percetakan. Dia menawarkan diri sebagai penagih utang, dengan syarat yang ditagih adalah pengusaha kaya dan dianggap punya kapasitas intelektual.
Kawan saya ini kemudian terbang ke banyak tempat: Denpasar, Surabaya, Bandung, Makassar, Banjarmasih, dll. Dia pergi seorang diri. Dan selalu pulang dengan membawa hasil. Tak pernah ada adegan kekerasan. Tak ada bahasa ancaman. Modalnya hanya satu: berbekal koran pagi yang terbit di kota tersebut.
Bagaimana kiatnya? Tidak akan saya ceritakan. Kok penak men, senengane didongengi gratisan…