Dapat kabar kalau warung legendaris di Jakal ini tutup untuk selamanya. Tiba-tiba sedih.
Saya tiba di Yogya dan langsung ngekos di Terban. Selama 6 bulan di sana, saya minum lapen bersama teman-teman kos. Dulu ada banyak yang jual di sekitar Terban, tak perlu pergi jauh. Jalan kaki saja, ada tiga atau empat warung yang jualan lapen.
Saya lalu pindah ke kos Alcatraz, Pogung Kidul. Ini kos-kosan yang agak ‘disegani’ di wilayah itu. Semi-tertutup. Kalau mau kos di sana antre. Saya beruntung bisa kos di sana. Di sinilah saya saya kenal warung kecil yang biasa disebut Ijonatau Marji atau kadang disebut ‘pakde’. Di sinilah saya mulai meninggalkan lapen dan ganti minum vodka gepengan, ngoplos sendiri.
Oplosan yang saya sukai: vodka+sprite+nutrisari. Setelah itu, karena terlalu manis, saya hanya mencampur vodka dengan greensand. Sudah. Agak pahit tapi tidak eneg. Tahun 2001 saya mulai bisa minum bir. Dulu bir itu saya rasakan kayak uyuh jaran. Berhubung sering menemani Pakde Simon HT dan Saleh Abdullah, saya akhirnya bisa minum bir. Saya membeli bir di warung ini juga. Lama-lama saya minum minuman dari luar. Tahun 2008, saya tak pernah lagi membeli minuman di warung ini.
Tapi ketika KBEA saya dirikan dan Nody datang dari Jember, warung ini termasuk yang saya perkenalkan kepadanya. “Kalau beli bir dan miras di sini saja.” Warung itu lalu jadi langganan Nody, terutama untuk menjamu teman-teman dari luarkota yang doyan minum bir. Sampai Nody membawa keponakannya yang baru lulus STM ke Yogya, warung ini pula yang dikenalkan kepada keponakannya. Mereka berdua sesekali senggel minum bir berdua. Hubungan yang agak ganjil. Kalau Nody mabuk, selain muntah pasti jatuh dari tempat tidur. Kalau jatuh dari tempat tidur, spontan dia bilang “asu” sambil nendang keponakannya.
Hal seperti itu sering jadi hiburan bagi anak-anak KBEA yang menginap di nDrono. Kalau di mBesi, yang minum bir paling Seno. Saya tidak tahu dia membeli di mana.
Salah satu situs penting telah lenyap lagi dari Yogya, khususnya di Jalan Kaliurang. Jalan yang paling puitis, apalagi selepas hujan