Hari ini adalah hari kesepuluh program jalan pagi yang saya lakukan. Dokter menyarankan setiap hari saya harus jalan kaki minimal 30 menit, dan harus tidur malam biarpun hanya beberapa jam. Saya harus juga menjaga pola makan.
Saya membiasakan diri bersikap positif. Awalnya, saya kecewa dengan diri sendiri. Saya masih cukup muda, dan harus kena banyak penyakit. Saya sudah pernah operasi ambien, batu ginjal, kena asam urat sampai hampir tidak bisa berjalan, dll. Tapi saya tak boleh berlama-lama kecewa. Toh siapa yang salah kalau bukan diri saya sendiri? Saya hampir tak pernah tidur malam, begadang, makan tak teratur, semua serba makanan enak, tingkat stres tinggi, jarang berolahraga, dll.
Saya kemudian mengubahnya menjadi pikiran positif: Saya memang harus dihukum punya banyak sakit untuk mengubah pola hidup saya. Orang keras kepala seperti saya harus dapat teguran keras dan menghadapi fakta berat. Kalau tidak begitu, saya tak akan berubah. Dan jika saya berubah, maka hidup saya bisa makin baik dari seharusnya.
Mulailah sehabis Subuh, saya jalan kaki. Awalnya hanya 30 menit saja. Di luar dugaan, saya sama sekali tak tersiksa, dan sangat menikmatinya. Saya mengitari perumahan lima kali. Keesokan harinya 6 kali. Seterusnya antara 7 atau 8 kali. Sudah. Dan saya merasakan banyak hal: semangat menyala, pikiran positif terbentuk, badan saya terasa bugar, dan jiwa saya terasa segar. Padahal baru beberapa hari.
Supaya tidak bosan, khusus pagi tadi, saya jalan keluar dari perumahan saya. Jalan saja. Jalan santai karena dokter melarang saya berlari atau berolahraga keras lain. Dengan berjalan, pemandangan apapun yang saya lalui tampak jelas. Pemandangan tak sama jika saya lalui dengan kecepatan, misal dengan naik mobil atau sepeda motor.
Saya jadi punya bahan renungan baru. Cara menatap realitas yang baru. Dan saya mensyukuri, Tuhan memberi saya rentetan sakit. Mungkin agar saya bukan hanya lebih sehat, tapi juga melihat kenyataan dengan perspektif berbeda. Cara pandang yang lebih arif dan segar.