Sudah tiga bulan ini, Kali berlatih bermain catur. Kemampuannya berkembang pesat. Saya sendiri yang turun tangan melatihnya setiap hari sembari mencari klub catur yang cocok untuk mengembangkan bakatnya.
Saya melihat dia benar-benar jatuh hati pada catur saat pertama kali tidak sengaja dia melihat dua orang bermain catur di Warung Mojok. Lalu dia nimbrung ikut main. Dan mengunduh tanpa sepengetahuan saya, aplikasi catur di hape. Lalu belajar sendiri.
Saya seperti melihat masa kanak saya kembali. Di kecamatan saya, mungkin saya masih satu-satunya orang yang memegang rekor juara satu porseni tingkat kecamatan saat masih duduk di kelas dua SD. Di perkawanan Facebook ini ada beberapa guru di kampung saya, kalau saya keliru, mohon dikoreksi.
Semalam, tanpa sengaja, Kali melihat kartu remi. Sepasang matanya langsung berbinar. Saya segera tahu, itu sepasang mata dengan naluri penjudi. Saya seperti melihat diri saya kembali di masa lalu. Akhirnya, saya mengajari sebentar, dan dia cepat sekali belajar.
Baiklah, Nak. Mari kita kerjakan apa yang semestinya dimiliki oleh seorang penjudi. Mengasah naluri judi dan mempertajam nyali. Generasi baru Jackpot Society telah lahir. Kalau menang jadi filsuf, kalau kalah jadi penyair. Kalah atau menang, besok datang untuk bertaruh kembali.